Pekanbaru - Dispora Riau gelar Pelatihan Kesukarelawanan Pemuda Provinsi Riau 2023. Giat tersebut berlangsung di Hotel Mutiara Merdeka, Rabu(2/8/23).
Apresiasi dan penghargaan kepada relawan yang memiliki jiwa sosial tinggi sehingga atas inisiatif sendiri bergabung sebagai relawan dan bekerja tanpa pamrih dengan kesadaran bersosial tinggi diera yang penuh persaingan dan perhitungan. Demikian disampaikan saat membuka acara oleh Kadispora Riau yang diwakili oleh Rosdi selaku sekretaris.
Tambahnya tidak semua orang yang memiliki kerelaan untuk meluangkan waktu meringankan beban sesamanya.
Oleh karena itu kata Rosdi, keberadaan relawan adalah sesuatu yang patut kita syukuri, dimana adanya relawan adalah sebuah bukti bahwa kemanusiaan masih ada ditengah tengah manusia masa kini.
"Pelatihan kerelawanan ini tidak hanya sebagai ajang silaturahmi antara relawan dengan pemerintah juga sebagai batu loncatan untuk menuju manajemen yang lebih baik agar terciptanya iklim yang harmonis antara relawan dan pemerintah," ujarnya.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana Helfandi, menyampaikan bahwa
tujuan pelaksanaan giat pelatihan ini untuk bersama-sama dengan komunitas yang ada di Riau berkolaborasi program terkait dengan relawan.
"Melalui kegiatan ini paling tidak teman-teman bisa memberikan masukan, contohnya tentang ide pengabdian kepada masyarakat. Dengan pelatihan ini kami mengetahui keberadaan organisasi sehingga kami tau apa yg menjadi kendala dilapangan," jelasnya.
Dikatakan Helfandi, bahwa peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 25 orang dengan ketentuan pemuda dan mahasiswa usia 16-30 tahun yang mereka bergabung dengan sebuah organisasi atau komunitas pemuda, Bukan personal tapi dibawah naungan organisasi yang bergerak dibidang relawan.
Hanya saja sambung Helfandi kita masih belum bisa mengundang seluruh komunitas relawan karna keterbatasan anggaran dan sebagainya, akan tetapi ini menjadi catatan perbaikan kami kedepannya supaya komunitas yang terhubung dengan kepemudaan bisa bersama-sama membangun Riau dari sisi NGO, volunteer dan dari berbagai macam kelompok masyarakat yang mana mereka bekerja tidak menunggu APBD tapi bekerja secara sukarelawan.
"Tentunya kedepan kita berharap agar anggaran kita cukup untuk mendatangkan seluruh komunitas dan organisasi yang terhubung dengan Volunter," tandasnya.