Ilustrasi
Teluk Kuantan - Balon Bupati Kuansing, Adam, SH MH usai melakukan pendaftaran melakukan Konferensi Pers bersama awak media sama hal dengan Balon sebelumnya setelah siap mendaftar di KPU Kuansing, Kamis 29/8/24.
Diawal pembicaraan Adam, menyampaikan pendaftaran dirinya bersama Sutoyo sebagai Wakilnya merupakan awal perjuangan untuk menuju Kuansing hebat bercahaya.
Dalam sesi tanya jawab ketika ditanya mengenai program, awalnya Adam, menjawab secara normarif, namun ujung ujungnya menyerang petahana.
Bukannya menerangkan program secara terukur, malahan menjelek jelekkan incumbent, terumatama mengenai infrastruktur jalan yang tidak layak, karena kurangnya perhatian pemerintah daerah. Namun, tudingannya ini tidak dibuktikan dengan data yang akurat.
Jawaban Adam ini, jika dibentangkan garis lurusnya, maka dapat dianalisa bentuk kebencian untuk melunturkan posisi incumbent dimata masyarakat, karena sosok Suhardiman Amby, ancaman baginya dalam Pilkada, sebab petahana ini memiliki kekuatan yang terstruktur, ditambah Suhardiman Amby ini juga pribadi yang merakyat. Demikian disampaikan warga Kuansing Heriyanto (30/8).
Mungkin baginya sambung Heriyanto, cara untuk menumbangkan petahana adalah dengan pola menyerang Suhardiman Amby, untuk menggembosi kekuatan yang dibangun Incumbent. Padahal langkah yang dibangunnya ini, tidak akan efektif untuk meruntuhkan kekokohan Suhardiman Amby.
Dikatakan Heriyanto, langkah yang dibangun putra Sukarmis ini, akan menjadi boemerang baginya, karena selalu mengedepankan politik kebencian untuk menjatuhkan lawan. Masyarakat pun kedepannya akan menyimpulkan Adam, merupakan sosok yang tidak baik dijadikan pemimpin, atas sikapnya sendiri.
Mestinya Adam cs kata Heriyanto cukup membranding program unggulan untuk mematahkan program yang dibuat Suhardiman Amby. Langkah ini, pastinya akan lebih maksimal dalam merebut hati masyarakat.
Masih kata Heriyanto, jika ditelusuri jauh kebelakang, dimasa ayah kandungnya menjadi Bupati selama 10 Tahun, jika dibandingkan Suhardiman Amby, 2,7 tahun, menjabat Bupati ruas jalan yang dibangun jauh lebih panjang, dibanding Sukarmis.
Tambahnya kemudian jumlah sekolah yang di perbaiki Suhardiman Amby, lebih banyak dari masa 10 tahun Sukarmis memerintah.
"10 tahun pemerintahan Sukarmis, malahan meninggalkan segudang masalah. Gedung-gedung mangkrak senilai ratusan milyar yang menjadi masalah Hukum hari ini," ujarnya.
Diantaranya Tiga Pilar, Kebun sawit, jembatan jembatan yang dibangun pada Runtuh karena tidak sesuai SOWK, belum lagi Mark Up pengadaan Tanah.
Dijelaskan Heriyanto, terkait Masalah ASN yang disinggung Adam cs, diera Bapaknya pimpin Kuansing jauh lebih otoriter. Ada Camat yang hanya 5 hari dilantik lansung dipecat, dan saksinya masih hidup hingga kini.
Tidak hanya itu kata Heriyanto, diera Bapak Kandung Adam, Sukarmis pernah menonjobkan ratusan PNS karena diduga tidak mendukung. Hal itu dilakukan hanya 1,5 Bulan setelah Sukarmis dilantik jadi Bupati diperiode kedua. Kemudian Bupati Sukarmis digugat di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Jejak rekam digitalnya pun masih bisa dibuka sebagai bukti(Kompas, 26 september 2011).
"Lebih rakusnya lagi tagihan biaya rekening listrik cucian fitri di Desa Beringin, Teluk Kuantan, dibebankan pada keuangan pemerintah daerah diera Bapaknya Adam menjabat," bebernya.
Kalau dilansir dari media radarriaunet.com, sekretaris Suluh Kuansing Zubirman menyebut ada 26 tagihan listrik yang dibebankan kepada APBD Kuansing.
"Ini kan lucu, Adam cs menyerang petahana, padahal era bapak kandungnya lebih parah. Adam cs ini seperti menepuk air didulang, terpercik kemuka sendiri," tandasnya.